Hari ini ialah hari pernikahanku. Sayang, aku justru mengulas senyum setengah palsu. Sedang kekasih hatiku terus berusaha menenangkanku dengan senyum tulus dan tepukan halus. Karena dialah satu-satunya orang yang paling tahu. Siapa gerangan seseorang yang tengah aku tunggu.
"Mbak, jangan pulang! Umi marah besar! Semua pakaian mbak dibakar! Jilbab, baju gamis mbak. Semua pokoknya!"
Suara adikku bak angin pembawa kerisauan musim kemarau pada ragaku y...