Rahma menutup laptop, membaca selembar surat yang telah ia print. Di sampingnya, duduk Haris yang ikut pula membaca surat yang akan mengubah nasib mereka itu.
“Masih ada waktu bagi kau untuk berpikir ulang,” kata Haris.
Rahma mengambil pulpen.
“Semakin lama aku memikirkannya, semakin berlarut masalah ini. Tak akan selesai,” sahut Rahma, membubuhkan tanda tangan , lalu memasukkan surat itu ke amplop putih.
Rahma berdiri, mencium tangan H...