Ada amarah yang udah gue tahan sedari sosoknya berdiri tepat di depan mata. Darah gue seolah mendidih, bahkan gue gak tau kapan otak gue akan meledak.
Sampai mulut gue berbusa sekalipun, dia tidak akan mengerti. Ah ralat, dia tidak akan mau mengerti.
"Jadi gini deh, lu maunya apa?"
"Hah?" Gue sampai gak bisa berkata-kata lagi, ini dia yang keterlaluan atau memang ekspektasi gue ketinggian. "Kan udah gue bilang, waktunya gak cukup. Kemarin udah dicob...