"Hatiku tersekat menjadi beberapa ruang. Ada ruang untuk keluarga, ruang untuk teman, untuk pekerjaan, hobi, dan satu lagi, yaitu ruang ini. Kunamakan ini ruang cinta, ruang khusus untuk kamu," begitu katanya ketika pertama kali ia mengundangku masuk ke dalam hatinya.
Ruangan ini letaknya paling dalam, tersembunyi dari ruangan-ruangan lain. Pintu masuknya tersamarkan oleh dedaunan merambat di dinding belakang hati. Saat aku datang, dedaunan itu mu...