Setelah menjalani bermacam pemeriksaan dari beda-beda dokter, Kayu Manis pun duduk di tepian tempat tidur kamarnya. Partikulat yang masuk dari jendela terbuka, dalam hitungan detik, membuatnya terbatuk-batuk, hingga ribuan droplet berguguran dan mendarat di tanah alasnya. Dari lubang-lubang kecil yang acak pada seng penutup atap kamar, cahaya leluasa masuk—satu di antaranya, jatuh tepat pada sepucuk kertas yang dipegangnya—dari dokter yang ba...