Kata-kata beraroma sendu sudah biasa terdengar, seraya percikan hujan mendominasi, didukung petir menggelegar.
Bertubi-tubi kamu mendapat pukulan melalui kalimat, tapi dengan keyakinan diri, kamu percaya apa yang terlontar dari bibirnya adalah kesedihan amat mendalam.
"Kamu anak haram!"
"Seharusnya kamu mati!"
Fisikmu sudah memar, batinmu ikut membiru, hampir membusuk jika tidak punya harapan barangkali setelah melihatmu secara sering luka-lukanya da...