Laki-laki bertubuh atletis dan berambut gondrong membaca selembar surat wangi berwarna pink. Hidungnya memberengut dan dahinya mengernyit. Dia membaca kalimat terakhir pada kertas tersebut, “I love you.” Laki-laki itu melipat surat dan menghembuskan napas. “Melati,” katanya sebelum melanjutkan, “Maaf, tapi kamu terlalu baik buat aku.”
Dua musim telah berganti sejak peristiwa itu. Laki-laki bertubuh atletis tak pernah lagi menemuinya. N...