Aku berhitung sampai seratus. Setelah itu aku lupa kelanjutannya. Meski mulai bosan, aku tidak akan keluar, karena nanti aku bukan lagi "si jago sembunyi".
Kali ini lawanku bukan kakak, karena kakak dengan tegas berkata musuh kali ini adalah orang besar. Mungkin ibu dan ayah akhirnya mau ikut bermain?
Tunggu. Aku mendengar suara langkah kaki yang mendekat. Aku tidak bergerak. Tidak bersuara. Tidak bernapas. Tapi suara itu semakin mendekat dengan pa...