"Apa?" Ia memandangku. "Barusan kamu bilang apa?"
"Aku suka matahari terbenam," jawabku.
"Kenapa?"
"Gak tau. Rasanya bikin hati tentram aja. Tiap ngeliat matahari terbenam, aku selalu ngerasa rindu sama sesuatu. Tapi aku sendiri gak tau sesuatu itu apa."
Ia tidak menjawab tapi matanya mengikuti arah pandangku. Jauh menuju langit barat, seolah-olah berusaha memahami teoriku barusan.
"Matahari terbenam itu indah, tapi cuma sebentar," katanya. "Menandaka...