Aku merangkak keluar dari liangku yang berbatu- batu. Sisikku, yang sebelumnya kurang berkilau, kini berkilau dengan energi yang bangkit kembali. Rasa lapar bergejolak di perutku, memaksaku untuk mencari makanan. Bau calon korban masih tercium di atmosfer, kepastian menggiurkan yang membuat lidahku terbelah.
Saat melanjutkan perjalanan, aku menemukan diriku telah dikelilingi oleh kelompok aneh. Manusia berkumpul dalam lingkaran dekat dengan wajah ...