"Surat yang Tidak Pernah Dikirim"

Oleh: TATAN RUSNANTO

Rina duduk di meja tulisnya, menulis surat untuk pria yang meninggalkannya bertahun-tahun lalu. "Aku tidak pernah membenci kamu," tulisnya, meneteskan air mata ke atas kertas. Dengan sekali tarikan napas, dia merobek surat itu menjadi seribu potong kecil dan membiarkannya terbang ke angin. "Sampai jumpa, mungkin," dia berbisik, berharap angin bisa mengantarkan pesan terakhirnya.

Baca selengkapnya →