"Aku benci lewat jalan depan toko wak kaji, Mak." Seorang anak berbaju putih lusuh bersungut.
"Kenapa, Le?" sahut wanita tua yang duduk sambil merapikan koran-koran bekas.
"Bau sekali di sana."
Dia tahu maksud cucunya. Di depan toko wak kaji ada penjual durian. Sudah berhari-hari sejak pedagang durian buka lapaknya di situ, cucunya tak berani lewat. Dia lebih memilih jalan memutar melalui rel kereta. Entah musim durian ke berapa tahun ini yang me...