Aku masih tak percaya mulutku bisa dengan mudahnya meluncurkan kalimat demi kalimat dusta di hadapan Toyib.
“Sebelumnya aku minta maaf, Yib, mungkin ini bukan waktu yang tepat, tapi..”
Toyib buru-buru memotong kalimatku. “Jika ada urusan dengan almarhum yang belum terselesaikan katakan saja, Lis, tak usah ragu.”
“Eee, anu, tiga bulan yang lalu almarhum Bang Tohir pernah meminjam uang padaku.” Ucapku sungkan.
“Berapa Lis?”
Aku meneguk ...