Yuda duduk di bangku belakang kelas, memandangi jendela yang setengah terbuka. Angin sore menerpa wajahnya, lembut namun terasa dingin, seperti hidupnya yang belakangan ini sepi dan hampa. Suara gurunya menjelaskan pelajaran terdengar samar-samar di latar belakang, tetapi pikiran Yuda melayang jauh. Rasanya ia sudah kehilangan minat pada segalanya—pelajaran, teman-teman, bahkan kehidupannya sendiri.
Ia merasa tak punya tempat untuk bersandar. Or...