Adinata duduk di salah satu bangku kayu panjang di sebuah warung nasi goreng pinggir jalan. Hujan turun deras di luar, suara tetesannya menimpa atap seng warung yang tipis. Di depannya, sepiring nasi goreng mengepul hangat, aroma gurihnya membangkitkan kenangan yang sudah lama terkubur. Warung ini sederhana—tanpa embel-embel dekorasi modern atau kesan mewah yang biasanya Adinata temui di restoran mahal yang sering ia datangi. Namun, di sini, ad...