“Ibuk! Dia sadar! Cepet sini buk!” Begitu membuka mata, teriakan seorang gadis remaja disampingnya mengusik indera pendengaran. Anton memberengut, wajahnya terlihat jauh lebih masam dibanding sayur asam basi, habis sudah sisa-sisa ketampanannya. Suara cempreng adiknya benar-benar membuat kupingnya berdesir nyeri.
Eh, dimana ini? Dia memicingkan matanya. Perlahan suasana sekitar ruangan yg di dominasi warna putih semakin jelas terlihat. Hmm? ...