Aku melihat serpihan kenangan itu meluruh berputar-putar bak sisa beliung, lantas bumi menyerapnya ke dalam tanah seperti air hujan. Seolah aku memang dibawa ke sana, ke tempat semua kenangan itu terukir, lantas pagi adalah saatnya aku pulang.
Sayangnya serpihan kenangan itu selalu terjadi pada malam hari. Aku tidak pernah bangun, ragaku tidak ikut mengalami apa pun yang roh rasakan ketika malam tiba. Baik atau buruk, menyenangkan atau menyeramkan...