Senja mulai merambat turun, mewarnai langit dengan guratan oranye yang sendu. Mila berjalan perlahan di trotoar, langkahnya mengarah pada sebuah kedai kopi yang pernah menjadi tempat favoritnya. Bangunan kedai itu tampak sederhana, dengan papan nama yang warnanya sudah mulai pudar. Namun, bagi Mila, tempat ini menyimpan sebuah kenangan yang begitu hangat, sekaligus menyakitkan.
Dia berdiri sejenak di depan pintu, memandangi interior yang masih sam...