"Bu, kenapa kita harus tinggal di rumah ini?, kenapa ngak di rumah kakek aja yang banyak makanannya", rengek adik bungsuku.
Aku lihat ibu hanya diam, tapi matanya berkaca-kaca.
Setiap pagi aku menemukan sebotol susu di dekat pintu depan yang kemudian dihangatkan dan dibagi kedalam tiga gelas besar, tapi ibu sama sekali tak pernah meminumnya.
"Untuk adikmu, siapa tahu ia masih mau".
Sebenarnya aku tak tahu persis apakah rumah di pojok itu milik kakek ...