“Drun, sudah cukup belum rumputnya?”, Mamat bertanya sambil tangannya terus memotong rumput tanpa menoleh, berharap Badrun melihatnya dan memberi tanda supaya ia berhenti.
“Heh!, ditanya kok diam” Mamat bangun dari ngarit-nya karena Badrun tak kunjung kasih jawaban. Tapi pemandangan yang dilihatnya justru membuatnya dongkol. Badrun tidur dengan nyenyak di temani lagu campursari Ambyar--Didi Kempot yang mendayu-dayu.
“Sialan, bangun!, dasa...