"Es krim semangka," gumamku di tengah teriakan lembut mesin matic si Mendoan yang baru kutunggangi selama sebulan. Tempe mendoan adalah favoritku sepanjang masa, jadi si kuda besi hitam yang masih bau pabrik ini kuberi nama Mendoan.
Belaian kasar matahari tengah hari menepuk-nepuk kulitku yang malang dengan garang, membuat tubuhku berekskresi berlebihan dan mengeluarkan butiran keringat di tempat-tempat tertutup dan misterius. Padahal aku sedang d...