tiga detik

Oleh: susi purwaningsih

Di penghujung senja, Aria berdiri di tepi jembatan. Angin dingin menusuk kulitnya, tapi pikirannya lebih kacau dari udara malam itu.

"Tiga detik," pikirnya. "Satu lompatan, lalu semua selesai."

Ia memejamkan mata. Hitungan mundur di...

Baca selengkapnya →