Bel pintu depan berbunyi, memecah kesunyian ruang tamu Sarah. Suara itu begitu familiar, membuat Sarah terjaga dari lamunannya. Dia terbangun dari duduknya di kursi panjang yang menghadap ke jendela, mengamati langit yang semakin senja. Dia membuka pintu, dan di depan sana berdiri sahabat baiknya, Feby, dengan senyuman cerah yang selalu mampu mengusir kesedihan di hati.
“Feby!” seru Sarah sambil melangkah maju dan memeluk sahabatnya erat. “K...