Pada sebuah malam, sekelompok serdadu membariskan tiga pejabat negara menghadap tembok rumah sakit jiwa. Ketakutan membayang di wajah mereka. Serdadu-serdadu itu mengeluarkan bayonet, komandannya tertawa. “Mati di rumah sakit jiwa, seperti seharusnya mereka!”
Komandannya mengacungkan tangan, pisau berkelebat, tiga leher terbuka, suara seperti sendawa menggema dari lubang yang membebaskan udara. Darah mengalir. Komandannya tertawa, lalu mengelu...