Dika berdiri di depan pohon randu tua yang menjulang tinggi di tengah hutan kecil di pinggiran desa. Udara malam terasa berat, angin berembus pelan membawa aroma tanah basah bercampur dengan sesuatu yang anyir. Cahaya bulan yang temaram memantulkan bayangan pohon yang meliuk seperti tangan-tangan yang siap mencengkeram. Di tangannya, dia menggenggam baskom berisi sesajen, ada nasi, ayam panggang, dan kemenyan yang masih mengepul, menguar wangi k...