Bayu menatap layar ponselnya yang berkedip-kedip. Pesan dari ibunya baru saja masuk, berisi foto sepanci kolak labu yang masih mengepul hangat. Ia terkekeh kecil, mengingat betapa dulu ia selalu mengeluh setiap kali ibu menyuguhkan takjil itu di meja makan.
“Kenapa sih, Bu, harus kolak labu? Kenapa bukan es buah atau kurma kek?” protesnya setiap kali.
Namun, ibu selalu menjawab dengan senyum tenangnya. “Kalau nggak kamu yang makan, nanti siap...