“Aku mencintaimu,” tuturmu petang itu.
“Ya, terima kasih,” nada datar itu keluar dari rongga mulutku.
Kau berusaha lagi, mengulangi dengan nada yang lebih tinggi. “Aku mencintaimu!” kau melukis senyum paksa di bibir, berharap aku mengatakan hal yang ingin kau dengar.
“Ya, aku tahu itu, aku mendengarnya. Terima kasih,”
Aku menjawab dengan nada yang sama. Kecut wajahmu atas ucapanku. Ya, aku tahu kau pasti akan begitu. Sejenak kau ...