Riuh rendah suara sudah terdengar dari jauh. Mendekati venue, sorak-sorai semakin gegap-gempita. Masuk ke dalam kompleks stadion yang megah, semuanya bersuka-cita.
“Nanti kita ketemu Ayah, kan?” tanya seorang anak kecil berusia sembilan tahun.
Pria di sebelahnya tidak mengangguk ataupun menggeleng. “Ayo, Dovi. Kita duduk di sana,” ajaknya.
“Oke, Om Firman.”
Mereka ingin menyaksikan kompetisi sepak bola dunia. Saat itu, tim tuan rumah aka...