Langit yang Tak Pernah Mendengar

Oleh: Ika nurpitasari

Sudah lima tahun sejak kau pergi. Tapi waktu, ternyata, bukan penawar, hanya pengingat yang lebih sopan.

Setiap sore, aku masih duduk di bangku taman itu. Bangku tua, tempat kau dulu bercerita tentang mimpi-mimpi kecilmu, tentang membuka toko bunga, tentang punya rumah dengan jendela besar menghadap matahari terbit. Aku masih ingat caramu tertawa sambil berkata, “Kalau kamu jadi langit, aku mau jadi awan. Biar bisa deket terus.”

Sekarang aku be...

Baca selengkapnya →