Aku duduk di bangku taman yang sering kita lewati dulu. Senja jatuh perlahan, mengurai langit menjadi semburat jingga yang tenang—tenang seperti matamu, saat kau bercerita tentang seseorang yang kau cintai. Bukan aku, tentu saja.
Lucu, bukan? Aku mengingat semua tentangmu, bahkan ketika kau tak pernah benar-benar memandangku.
Aku tahu, aku tak bisa memilikimu. Bahkan semesta pun seperti berbisik, "Jangan." Tapi bukankah hati tak bisa disuruh diam...