Ketika langit sore menguning, Dira masih duduk termenung di bangku taman kecil dekat rumahnya. Di tangannya tergenggam sebuah kertas penuh coretan — daftar mimpi-mimpi yang ia buat lima tahun lalu.
Menjadi penulis. Membuka bisnis kecil. Belajar bahasa asing. Menjalani hidup sehat.
Semuanya terasa sangat jauh, seolah hanya khayalan masa muda yang kini menguap.
"Kenapa ya, aku nggak pernah bisa konsisten?" gumamnya pelan.
Dira menghela napas. Ia mera...