Senyum Semerekah Pagi

Oleh: DMRamdhan

Terlambat. Sangat terlambat. Padahal aku sudah bangun jam tiga seperti biasa, rutin yang nyaris tanpa cela. Olah raga ringan sepuluh menit sebelum keluar kamar, dan seperti biasa aku temukan Ibu sedang salat Tahajud di ruang keluarga. Seperti biasa juga aku memasak air dan menanak nasi, lalu ke kamar mandi untuk penuhi hajat alamiah dan, tentu saja, mandi.

Segalanya berubah ketika giliran adik perempuanku memakai kamar mandi. Dia mendadak berteria...

Baca selengkapnya →