Antara Jeda Titik Koma dan Tanda Seru

Oleh: Putri Rafi

 

Mentari pagi Jakarta menyelinap melalui kaca gedung pencakar langit, menerangi meja kerja Bella. Di depannya, laporan penjualan bulan lalu terbentang—angka-angka yang membosankan, tak seindah senyum , rekan kerjanya di divisi pemasaran. Sandi, dengan rambut sedikit berantakan dan kemeja yang selalu sedikit kusut, adalah seorang yang menarik bagi Bella. Namun, hanya itu. Tertarik. Bukan cinta yang terbalas.

Bella, seorang analis data denga...

Baca selengkapnya →