Sial. Sial. Sial. Sial.
Seandainya aku percaya.
Melangkahkan kaki cepat. Berbelok di tikungan tajam. Sedikit terjerembab ketika tanah yang terpijak ternyata lembek. Kembali berdiri, sedikit tertatih, aku melanjutkan lari.
Ting.
Gawaiku berbunyi. Sebuah pesan singkat masuk dari nomor tidak dikenal. Penasaran. Kubuka pesan tersebut.
Tembok-tembok mulai menghilang. Digantikan pohon-pohon rindang yang akarnya menghalangi jalan. Aku berhenti. Bersandar pad...