Jeda Yang Tak Pernah Usai 2

Oleh: lidia afrianti

“Tunggu aku lima menit lagi,” kataku.

Kalimat yang sama yang telah kupakai terlalu sering.

Dan dia—dia selalu menunggu.

Itu yang membuatku takut.

Setiap kali aku melihat matanya menatapku penuh percaya, hatiku mencelos.

Bagaimana mungkin seseorang bisa mencintaiku sedalam itu, sementara aku sendiri bahkan belum bisa mencintai diriku dengan benar?

Aku ingin memilihnya. Sungguh.

Setiap kali kami duduk berdua di bangku kafe itu, setiap kali ia menden...

Baca selengkapnya →