Ayah, Kau di Mana?

Oleh: Adinda Amalia

Aku benci suara bising. Kursi-kursi yang dilempar, teriakan. Lagi, lagi, lagi, aku salah. Kepalaku sakit. Sakit. Sakit. Sakit! Aku tak bisa berpikir. Semuanya mengusik, semuanya membuat badanku seperti ditekan oleh ruangan yang menyempit dan makin menyempit. Mendesakku di titik tanpa celah sedikit pun.

Hancur.

Berantakan.

Habis.

“Kamu jadi anak yang bener!” suara itu memekik telinga, pria paruh baya yang tak pernah sekali pun aku mendengarnya ber...

Baca selengkapnya →