Gema yang Redup

Oleh: Jasma Ryadi

Adit mengintip situasi di luar dari balik celah bilik. Matanya fokus mengamati ruang lapang di sekitar. Telinganya awas, menangkap suara apa pun yang mungkin menjadi pertanda—riang gembira, kumandang takbir, atau langkah tergesa menjinjing sebuah bungkusan.

Namun, tak lama, ia duduk dengan lesu. Raut wajahnya memendarkan rasa kecewa. Harapannya melebur dalam sunyi.

"Mak.... kayaknya Lebaran Haji kali ini nggak akan ada daging, ya? Masih sepi,"...

Baca selengkapnya →