Sejak malam pertama kau terpejam untuk selamanya, isi kepalaku sangat berisik. Semakin gaduh ketika hatiku ikut berteriak mengeluarkan tanya yang tak akan pernah ku dapati jawabannya. "Kenapa sekarang?"
"Kenapa tak ada pamit dan salam perpisahan?"
"Bagaimana hari-hariku berikutnya tanpa kamu?"
Dan masih banyak sekali pertanyaan kenapa dan bagaimana yang menari di kepalaku.
Semua pertanyaan itu, mendorong kaki ku untuk terus melangkah mencari jawab...