Aku pasrah. Aku jadi kebal. Sudah mati rasa ketika dokter memvonis waktuku hanya tersisa seminggu lagi. Bahkan menangis pun sulit. Air mata rasanya membeku di pelupuk.
Ibu terduduk lemas dengan mata sembab.
"Sudahlah bu, kita terima saja, aku ikhlas," ujarku mencoba kuat.
"Tapi ibu belum bisa..."
"Ibu tidak akan terbiasa dengan rumah sunyi tanpa suara cerewetmu. Ibu dulu paling benci, tapi sekarang...." ibu menunduk, menggigit bibirnya, agar tangisn...