Mataram, tahun 1742.
Benteng Kapuran berdiri sunyi di bawah langit mendung. Di balik tembok-tembok batu yang retak oleh waktu, pasukan terakhir Laskar Rakyat Jawa bersiap menghadapi kenyataan: mereka dikepung oleh VOC dari utara dan pasukan boneka Kasunanan dari selatan. Di tengah-tengah benteng yang mulai lapuk itu, seorang pemuda bernama Reksawira memandangi pelita yang nyaris padam.
Usianya baru dua puluh dua, tetapi mata dan wajahnya telah menu...