“Kiran!!!”
Bukkk. “Awww.” Aku meringis. Pasti Kak Elang! batinku kesal sambil mengelus-elus pantatku yang kesakitan. Siapa lagi kalau bukan dia yang memanggilku seperti itu hingga aku terjatuh seperti ini?
Laki-laki itu malah menertawaiku. “Kamu ngapain manjat-manjat pohon sawo? Astaga! Kamu itu kan perempuan tapi kelakuan kayak anak laki-laki!”
Aku mendengkus. “Biarin! Daripada laki-laki kelakuan kayak perempuan!” Seketika tawa El...