Hujan baru saja reda. Air menggenang di jalanan depan rumah. Hari semakin sore, namun hati tak kunjung membaik.
Kertas-kertas coretan berserakan di lantai—puisi, cerpen, bahkan gambar dan tulisan absurd. Semuanya tak pernah selesai.
Aku lelah, bingung, dan khawatir. Mungkinkah semuanya benar-benar berakhir di sini? Di selembar puisi yang tak selesai. Kini ia berubah bentuk menjadi sebuah kapal kertas.
Aku menunduk. Menatap kapal kertas yang diam, ...