Langit kelabu menyelubungi dunia, menolak cahaya menyentuh tanah. Angin berbisik dingin, mencabik ragaku yang kaku dengan jari-jari tak acuh. Aku berdiri di tepi jurang, kaki terpaku di bebatuan retak, menatap kegelapan yang menganga di bawah.
Jurang itu seperti cermin pecah, memantulkan luka tanpa nama, bergema kasar di dasar batin. Aku tak datang untuk melompat. Aku hanya ingin merasa ada, meski yang menatap hanya hutan yang tak bisa menjawab....