Akar di Kepala Ibu

Oleh: Jasma Ryadi

Aku tidak ingat kapan terakhir kali Ibu bicara, tetapi aku ingat malam ketika pohon itu tumbuh dari ubun-ubunnya.

Semula hanya mimpi. Dalam mimpi tersebut, Ibu duduk di kursi rotan warisan nenek, tangannya terlipat kaku di pangkuan, matanya kosong menatap langit-langit. Rambutnya mengerut seperti tanah retak, lalu perlahan merekah. Dari celah yang menyeringai, tunas mungil muncul. Segar. Hijau. Hidup.

Aku terbangun dengan jantung menggedor. Mas...

Baca selengkapnya →