Aku tidak percaya pada hantu. Namun, aku percaya pada sesuatu yang tertinggal.
Langit sore seperti selembar kain yang direndam darah matahari. Aku melangkah menyusuri jalan kecil di tepi kampung, ditemani kelembapan yang mengambang, dan aroma tanah basah yang menyegak hidung.
Di dekat tikungan menuju rumah, jalan menyusur tepi pemakaman desa. Nisan-nisan rebah di antara semak belukar dan pohon pisang liar yang tumbuh tak terurus. Aku memperlamb...