MUSIM KEMARAU

Oleh: Apriliana Michel

Di sebuah desa kecil di Kalimantan Barat, tepatnya di daerah perbukitan yang cukup jauh dari aliran Sungai Kapuas, musim kemarau datang seperti tamu yang terlalu betah—panas, kering, dan bikin semua orang gelisah. Rumput-rumput mulai menguning, sumur-sumur makin dalam harus ditimba, dan ember-ember kosong jadi benda berharga yang terus dikejar-kejar.

Pagi itu, sekitar pukul enam, suara ayam belum sempat selesai berkokok ketika Michel bangun dari...

Baca selengkapnya →