Kamu ingat nggak, dulu pertama kali kita bertemu… kita sama-sama canggung.
Aku bahkan sempat berpikir, “Wah, orang ini terlalu serius buat hidupku yang berantakan.” Tapi entah bagaimana, kita tetap bicara, tertawa, dan sejak saat itu langkah-langkah kecil kita mulai saling mendekat.
Sekarang aku baru paham.
Kita nggak pernah benar-benar menyadari kapan mulai menari. Tapi tahu-tahu saja, hidup kita jadi seperti lantai dansa. Kadang licin, kadan...