Mat Ambon pembersih WC di kampus sastra, tapi tidak pernah merasa benar-benar jadi “pegawai” di sana. Ia lebih mirip bayangan yang menandak-nandak, berkeliaran di lorong, dengan bau karbol melekat di tubuhnya yang kurus jangkung. Upah Mat Ambon kecil, cukup untuk kos, rokok eceran, dan mie instan. Tapi ia punya satu kekayaan yang tak banyak orang tahu, diam-diam ia menyimpan rasa rindunya pada seorang mahasiswi Sastra Inggris, berkerudung hit...