Aku masih di rumah sakit. Seminggu sudah berlalu sejak salah diagnosa itu diumumkan. Tidak ada lagi infus, tidak ada lagi selang oksigen yang menusuk hidungku. Kata dokter, aku hanya butuh istirahat total. Tapi setiap malam, tubuhku masih seperti menyimpan rahasia. Ada nyeri aneh di kepala, kadang seperti ada palu menghantam pelipisku.
Ibu masih setia selalu menemaniku, kini ia terlihat sedikit lebih ceria.
“Besok kita pulang ya, Diva,” katanya...