Tiap-tiap sudut kota dipenuhi oleh leleran air hujan.
Rintiknya tak berkesudahan, hingga nyaris menenggelamkan.
Aku masih terpaku di tempat sejak beberapa menit berlalu.
Tatapanku karam pada seorang bocah lelaki yang tengah menangis pilu.
Tangan ini sebenarnya telah mengulurkan payung agar hujan tak kian membandel menggerus pertahanan tubuh si anak.
Namun, ia terus tergugu, menggigil, sambil mengatakan ibunya pergi.
Aku turut terisak, tak tahu harus be...